Menurut
sumber yang didapat ada beberapa cara yang dapat kita lakukan:
Pertama: hadapilah setiap masalah yang
datang dengan tetap berpikiran positif. Berusaha untuk mencari jalan keluar
adalah kunci keberhasilan menghadapi masalah tersebut.
Kedua : Kenali penyebab ketegangan/stres .
Penyebab ketegangan atau stres bisa teridentifikasi, bisa juga tidak. Diketahui
tidaknya penyebab stres tetap harus membuat kita tetap sadar bahwa ketegangan
akan selalu kita jumpai selama kita menjalani berbagai aktivitas. Hendaknya
kita selalu berpikir logis dan positif terhadap semua stres/ketegangan yang
ada, sehingga dengan otomatis kita sudah mempersiapkan diri menghadapi
ketegangan tersebut.
Ketiga : Biasakan hidup sehat Makan
dengan gizi seimbang. Berusahalah mempertahankan aktifitas yang kreatif seperti
olah raga dan rekreasi, Hindari rokok dan minuman keras, Cukup istirahat dan
tidur.
Keempat : Tetaplah memelihara hubungan
persahabatan dan sosial dengan orang-orang diluar lingkungan kerja, misalnya
tetangga, kerabat dekat, serta melibatkan diri dalam aktivitas yang berguna
seperti kegiatan sosial dan keagamaan.
Jadi
seandainya kita dapat melakukan cara-cara tersebut maka kita dapat Mmningkatkan
: Sistim kekebalan tubuh, Daya ingat dan daya pikir, Kualitas tidur, Kualitas
hubungan sosial,Kualitas hubungan seksualitas,Produktifitas,Lingkungan kerja
yang sehat dan dinamis, Dan kita juga dapat mengurangi resiko terkena penyakit
seperti jantung dan stroke. Hrd_
(Ini
adalah tulisan pertama dalam blog ini, diambil dari beberapa sumber.red
sebagian
pasangan, permasalahan hubungan antara menantu dengan mertua seringkali menjadi
pemicu timbulnya konflik antara suami dengan istri atau sebaliknya. Meksipun di
masa kini sudah banyak pasangan yang tidak lagi tinggal serumah dengan mertua
(pondok mertua indah), namun hal tersebut bukan berarti bahwa masalah menantu
-mertua tidak lagi terjadi. Hal ini mengingat bahwa sebagai anggota dari suatu
keluarga besar, maka mertua dan menantu pasti akan sering bertemu dan saling
berinteraksi, misalnya pada saat perayaan ulang tahun, hari raya atau ketika
menengok cucu (bagi sang mertua) atau menengok nenek (bagi sang cucu). Dalam
menyikapi masalah menantu dengan mertua, mungkin ada yang berkata: “Ah, gua
sich cuek aja!” atau “Enggak gua pikirin tuh!” atau sikap tidak peduli lainnya.
Awalnya sikap-sikap tersebut mungkin bisa berhasil atau mungkin dianggap
sebagai hal yang biasa, tetapi jika tidak segera disadari dan diambil tindakan
nyata, maka cepat atau lambat permasalahan ini tentu akan memiliki dampak yang
tidak menyenangkan baik bagi mertua dan menantu maupun bagi seluruh anggota
keluarga besar.Bagi sebagian pasangan, permasalahan hubungan antara menantu
dengan mertua seringkali menjadi pemicu timbulnya konflik antara suami dengan
istri atau sebaliknya. Meksipun di masa kini sudah banyak pasangan yang tidak
lagi tinggal serumah dengan mertua (pondok mertua indah), namun hal tersebut
bukan berarti bahwa masalah menantu -mertua tidak lagi terjadi. Hal ini
mengingat bahwa sebagai anggota dari suatu keluarga besar, maka mertua dan
menantu pasti akan sering bertemu dan saling berinteraksi, misalnya pada saat
perayaan ulang tahun, hari raya atau ketika menengok cucu (bagi sang mertua)
atau menengok nenek (bagi sang cucu). Dalam menyikapi masalah menantu dengan
mertua, mungkin
Mengapa permasalahan seperti ini
bisa terjadi dan bagaimana cara menanganinya sehingga hubungan antara menantu
dengan mertua dapat berlangsung harmonis? Tulisan ini untuk memberikan gambaran
mengapa masalah ini terjadi dan diakhiri dengan beberapa saran untuk
memperbaiki hubungan yang mungkin sudah terlanjur tidak harmonis.
Menantu Perempuan vs Mertua
Perempuan
Sub
judul diatas amat menarik untuk dicermati. Biasanya pertanyaan yang muncul di
benak pembaca adalah mengapa yang menjadi sorotan hanya menantu perempuan dan
mertua perempuan. Jawabannya adalah karena kasus-kasus yang sering terdengar
biasanya lebih banyak melibatkan menantu perempuan dan mertua perempuan. namun
demikian, hal ini tentu tidak bisa diartikan bahwa menantu lelaki tidak pernah
menghadapi masalah dengan mertua lelaki maupun mertua perempuan atau antara
menantu perempuan dengan mertua lelaki.
Mengapa jarang terdengar (meskipun ada) masalah antara menantu lelaki dengan mertua perempuan, atau menantu perempuan dengan mertua lelaki, atau menantu lelaki dengan mertua lelaki? Pertanyaan ini mungkin dapat dijawab dengan argumentasi klasik bahwa lelaki dan perempuan pada dasarnya memang memiliki perbedaan. Menurut John Gray dalam bukunya Men Are From Mars, Women Are From Venus, perbedaan mendasar antara lelaki dengan perempuan dapat digambarkan sebagai berikut:
Lelaki :
Mengapa jarang terdengar (meskipun ada) masalah antara menantu lelaki dengan mertua perempuan, atau menantu perempuan dengan mertua lelaki, atau menantu lelaki dengan mertua lelaki? Pertanyaan ini mungkin dapat dijawab dengan argumentasi klasik bahwa lelaki dan perempuan pada dasarnya memang memiliki perbedaan. Menurut John Gray dalam bukunya Men Are From Mars, Women Are From Venus, perbedaan mendasar antara lelaki dengan perempuan dapat digambarkan sebagai berikut:
Lelaki :
- Sense of self dinilai dari prestasi Lebih berorientasi pada tugas
- Mandiri, Minta bantuan dapat diartikan sebagai lemah
- Fokus pada tujuan
- Bersaing
- Mengandalkan kemampuan analisis
- Cara pikir Linear: fokus pada satu hal dalam satu
waktu, dan terkotak-kotak
Bertindak - Merasa lebih baik dengan menyelesaikan masalahnya
Saat stress: cenderung menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan atau
menarik diri. - Kebutuhan utama: dihormati
(dipercaya, diterima, dihargai, dikagumi, diteguhkan, didukung). - Kata-kata digunakan untuk menyampaikan fakta dan informasi
Perempuan
:
- Sense of self dinilai dari kemampuan membina hubungan, Lebih berorientasi pada hubungan
- Saling tergantung
Minta bantuan berarti menghormati orang yang dimintai bantuan - Menikmati proses
- Bekerjasama
- Mengandalkan kemampuan intuisi
Multi-tasking: berkutat dengan hal-hal kecil dalam satu waktu, dan sambung-menyambung (seperti gulungan benang) - Berbicara
Merasa lebih baik dengan membicarakan masalahnya - Saat stress: semakin terlibat dengan orang lain, lebih
banyak berbicara agar dapat
didengarkan dan dimengerti - Kebutuhan utama: di-ayom-i
(diperhatikan secara lembut, dimengerti, dihormati, dilindungi, diteguhkan, penghiburan). - Kata-kata merupakan sesuatu yang alami, sama halnya seperti bernafas
Dengan
melihat beberapa perbedaan diatas, tentunya dapat dimengerti mengapa masalah
menantu–mertua kebanyakan terjadi diantara kaum perempuan. Permasalahan yang
terjadi seringkali cukup sulit diatasi, bahkan bagi mereka yang terlalu larut
didalam masalah ini hubungannya dengan suami bisa menjadi rusak dan tidak mesra
lagi. Apalagi jika suami tidak bisa menjadi pendamai karena merasa terjepit
ditengah-tengah istri dan orangtua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar