Beliau didatangi Nabiyulloh
Khidir as untuk menetapkan “wilayatul adzimah” kepada beliau (menjadi
seorang wali yang mempunyai kedudukan tinggi) ketika beliau baru berusia enam
tahun.
Beliau bisa mengetahui batin
isi hati manusia, Beliau pernah berbicara dengan malaikat dihadapan
murid-muridnya, Beliau menjaga murid-muridnya meskipun di tempat yang jauh,
Beliau mampu memperlihatkan/menampakkan ka’bah dari negara Mesir, Beliau tidak
pernah putus melihat/menjumpai Lailatul Qodar semenjak usia baligh hingga
wafatnya beliau. Sehingga beliau berkata : Apabila Awal Puasa ramadhan jatuh
pada hari Ahad maka Lailatul Qodarnya jatuh pada malam 29, Awal Puasa pada hari
Senin Lailatul Qodarnya malam 21, Awal puasa pada hari Selasa Lailatul Qodarnya
malam 27, Awal puasa pada hari Rabu Lailatul Qodarnya malam 19, awal puasa pada
hari Kamis Lailatul Qodarnya malam 25, awal puasa pada hari jum’at maka
Lailatul Qodarnya pada malam 17, sedangkan bila awal puasa pada hari Sabtu maka
Lailatul Qodarnya jatuh pada malam 23.
Barang siapa yang meninggal
dan dikubur sama dengan hari meninggal dan dikuburkannya beliau, maka Allah
akan mengampuni seluruh dosanya, Doa Beliau Mustajabah (dikabulkan oleh Allah
SWT),
Beliau tidak pernah terhalang
sekejap mata pandangannya dari Rasulullah saw selama 40 tahun (artinya beliau
selalu berjumpa dengan Rasulullah selama 40 tahun), Beliau dibukakan (oleh
Allah) bisa melihat lembaran buku murid-murid yang masuk kedalam thoriqohnya,
padahal lebar bukunya tersebut berukuran sejauh mata memandang. Hal ini berlaku
bagi orang yang langsung baiat kepada beliau dan juga bagi orang sesudah masa
beliau sampai dengan akhir zaman. Dan seluruh murid-muridnya (pengikut
thoriqohnya) diberi karunia bebas dari neraka. Syaikh Abul Hasan Asy Syadzili
ra sungguh telah digembirakan diberi karunia, barang siapa yang melihat beliau
dengan rasa cinta dan rasa hormat tidak akan mendapatkan celaka.
Beliau menjadi sebab
keselamatan murid-muridnya/pengikutnya (akan memberikan syafaat di akhirat).
Beliau berdo’a kepada Allah SWT, agar menjadikan tiap-tiap wali Qutub sesudah
beliau sampai akhir zaman diambil dari golongan thoriqohnya. Dan Allah telah
mengabulkan Do’a beliau tersebut. Maka dari itu wali Qutub sesudah masa beliau
sampai akhir zaman diambil dari golongan pengikut beliau.
Syaikh Abul Abbas Al Mursi ra
berkata : “Apabila Allah SWT menurunkan bala/bencana yang bersifat umum maka
pengikut thoriqoh syadziliyah akan selamat dari bencana tersebut sebab karomah
syaikh Abul Hasan Asy Syadzili ra”. Apabila beliau mengasuh/mengajar
murid-muridnya sebentar saja, sudah akan terbuka hijab. Rasulullah saw
memberikan izin bagi orang yang berdo’a Kepada Allah SWT dengan bertawasul
kepada Syaikh Abul Hasan Asy Syadzili.
Nah demikian sekilas gambaran sosok
sang syaikh. Semoga kita bisa mengambil hikmah dan pembelajaran bagi kehidupan
kita sekarang. Terakhir mari kita berefleksi: “Jika engkau telah berusia empat
puluh tahun, maka segeralah untuk memperbanyak amal shaleh siang maupun malam.
Sebab, waktu pertemuanmu dengan Allah ‘Azza wa Jalla semakin dekat. Ibadah yang
kau kerjakan saat ini tidak mampu menyamai ibadah seorang pemuda yang tidak
menyia-nyiakan masa mudanya. Bukankah selama ini kau sia-siakan masa muda dan
kekuatanmu. Andaikata saat ini kau ingin beramal sekuat-kuatnya, tenagamu sudah
tidak mendukung lagi.
Oleh karena itu beramallah
sesuai kekuatanmu. Perbaikilah masa lalumu dengan banyak berdzikir, sebab tidak
ada amal yang lebih mudah dari dzikir. Dzikir dapat kamu lakukan ketika
berdiri, duduk, berbaring maupun sakit. Dzikir adalah ibadah yang paling mudah.
Rasulullah saw bersabda : Dan hendaklah lisanmu basah dengan berdzikir kepada
Allah SWT. Bacalah secara berkesinambungan doa’ dan dzikir apapun yang mudah
bagimu. Pada hakikatnya engkau dapat berdzikir kepada Allah SWT adalah karena
kebaikannya. Ia akan mengaruniamu. (Ibnu ‘Atha illah Askandari)
”Ketahuilah, sebuah umur yang
awalnya disia-siakan, seyogyanya sisanya dimanfaatkan. Jika seorang ibu memiliki
sepuluh anak dan sembilan diantaranya meninggal dunia. Tentu ia akan lebih
mencintai satu-satunya anak yang masih hidup itu. Kamu telah menyia-nyiakan
sebagian besar umurmu, oleh karena itu jagalah sisa umurmu yang sangat sedikit
itu.
Demi Allah, sesungguhnya umurmu
bukanlah umur yang dihitung sejak engkau lahir, tetapi umurmu adalah umur yang
dihitung sejak hari pertama engkau mengenal Allah SWT. (Ibnu ‘Atha illah
Askandari)
”Seseorang yang telah
mendekati ajalnya (berusia lanjut) dan ingin memperbaiki segala kekurangannya
di masa lalu, hendaknya dia banyak membaca dzikir yang ringkas tetapi berpahala
besar. Dzikir semacam itu akan membuat sisa umur yang pendek menjadi panjang,
seperti dzikir yang berbunyi: Maha suci Allah yang Maha Agung dan segala puji
bagi-Nya, (kalimat ini kuucapkan) sebanyak jumlah ciptaan-Nya, sesuai dengan
yang ia sukai, seberat timbangan Arsy-Nya dan setara dengan jumlah
kata-kata-Nya.
Jika sebelumnya kau sedikit
melakukan shalat dan puasa sunah, maka perbaikilah kekuranganmu dengan banyak
bershalawat kepada Rasulullah saw.
Andaikata sepanjang hidupmu
engkau melakukan segala jenis ketaatan dan kemudian Allah SWT bershalawat
kepadamu sekali saja, maka satu shalawat Allah ini akan mengalahkan semua
amalmu itu. Sebab, engkau bershalawat kepada Rasulullah sesuai dengan
kekuatanmu, sedangkan Allah SWT bershalawat kepadamu sesuai dengan
kebesaran-Nya. Ini jika Allah SWT bershalawat kepadamu sekali, lalu bagaimana
jika Allah SWT membalas setiap shalawatmu dengan sepuluh shalawat sebagaimana
yang disebutkan dalam sebuah Hadits Shahih?
Betapa indah hidup ini jika kau isi
dengan ketaatan kepada Allah SWT, dengan berdzikir kepada-Nya dan bershalawat
kepada Rasulullah SAW.”
( Ibnu ‘Atha illah Askandari ) @@@.
( Ibnu ‘Atha illah Askandari ) @@@.
ALLAHUMMA
SHOLLI ’ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN TAJ’ALUNAA BIHAA MIN AHLIL ’ILMI DZOOHIRON
WABAATHINAN. WATAHSYURUNAA BI’IBAADIKAS SHOOLIHIINA FII DUNYAANAA WA UKHROONAA
WA’ALAA AALIHII WASHOHBIHII WASALLIM.
(1 X)
Semoga
rahmat ta’dzim dan salam senantiasa atas junjungan kita sayyidina Muhammad yang
dengan shalawat tersebut semoga Engkau jadikan kami termasuk dari golongn ahli
ilmu baik dzohir maupun bathin. Dan semoga Engkau kumpulkan kami bersama
hamba-hambaMu yg sholeh baik di dunia maupun di akhirat. Dan semoga shalawat
senantiasa atas para keluarga Nabi dan para sahabatnya
WA
MA TILKA BIYAMINIKA YA MŪSÁ QALA HIYA `AŞAYA ‘ATAWAKKA’U `ALAYHA WA ‘AHUSHSHU BIHA `ALÁ GHANAMI WA
LIYA FIHA MA’ARIBU ‘UKHRÁ QALA ‘ALQIHA YA MŪSÁ FA’ALQAHA FA’IDHA HIYA ĤAYYATUN TAS`Á QALA
KHUDH/HA WA LA TAKHAF SANU`IDUHA SIRATAHA
AL-’ŪLÁ WA AĐMUM
YADAKA ‘ILÁ JANAĤIKA TAKHRUJ BAYĐA‘A MIN GHAYRI SŪ‘IN ‘ĀYATAN ‘UKHRÁ LINURIYAKA MIN ‘ĀYATINA AL-KUBRÁ. (1x)
Apakah
itu yang ada di tangan kananmu, hai Musa? Musa berkata, “Ini adalah tongkatku,
aku bertelekan padanya, dan aku pukul (dedaunan) dengannya untuk kambingku, dan
aku (juga) memiliki keperluan yang lain dengannya. Allah berfirman,
“Lemparkanlah tongkat itu, hai Musa! Lalu ia melemparkan tongkat itu,
maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular naga yang merayap dengan cepat.
Allah berfirman, “Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya
kepada keadaannya semula. Dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu niscaya ia
keluar menjadi putih cemerlang tanpa cacat, sebagai mukjizat yang lain (pula),
untuk Kami perlihatkan kepadamu sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang
sangat besar.
YA
JABBARYA QAHHAR 1000 x
Yang
Maha Perkasa Yang Menundukkan
FAQULTU
ISTAGHFIROO RABBAKUM INNAHU KANA GHAFFARAN YURSILI ALSSAMAA
AAALAYKUM MIDRARAN WAYUMDIDKUM BIAMWALIN WABANEENA
WAYAJAAAL LAKUM JANNATIN WAYAJAAAL LAKUM ANHARAN (1 x)
Mohonlah
ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat dan membanyakkan harta dan anak-anakmu.
dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu
sungai-sungai
ASTAGHFIRULLAHALADZIM
1000 x
#####
Di
atas adalah rangkaian amalan dari KH KHOLIL, mulai dari Sholawat yang biasa
dilantunkan beliau, ditambah AYAT 17-23 QS THAHA dan asmaul husna serta ayat
10-12 QS NUH diakhiri dengan Istighfar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar